
- Bupati Tanggamus Menerima Vaksinasi Perdana di Lampung - 14 Januari 2021
- Ketua Jaringan Presidium FPII Pusat, Romi Marantika : “Polisi Segera Tangkap CB dan Rekan, Penganiaya RF, Wartawan Kota Pangkalpinang” - 14 Januari 2021
- Ini Deretan Kasus Besar Yang Diungkap Listyo Sigit Prabowo di Bareskrim, Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi - 13 Januari 2021
Mahfud Md di rumahnya, Maguwoharjo, Sleman. (Ristu Hanafi/detikcom)
MEDIAANDALAS.COM, SLEMAN – Dilansir dari detik.com, Prof Mahfud Md berharap Hari Raya Idul Fitri 1440 H menjadi momen bagi bangsa dan negara Indonesia untuk kembali ke fitrahnya, yakni kembali ke prinsip kebersatuan dalam keberagaman.
“Arti Idul Fitri adalah kembali ke keaslian diri, kembali ke kesejatian diri, kembali fitrah. Kalau manusia artinya kembali ke kesucian hati, kebersihan hati, keikhlasan, sebagai manusia hamba Tuhan,” kata Mahfud saat ditemui wartawan di kediamannya di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Selasa (4/6/2019).
“Itu bisa ditarik persamaannya dengan Idul Fitrinya negara, kembali ke keaslian pembentukan negara. Indonesia keaslian pembentukan negara adalah kebersatuan di dalam keberbedaan. Dulu kita berbeda, sekian banyak suku, agama, budaya, bersatu mengusir penjajah, mendirikan Indonesia,” jelas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Untuk kondisi saat ini, dalam konteks politik, lanjut Mahfud, tampak adanya konflik politik, sehingga momen Idul Fitri ini diharapkan segenap elemen bangsa bisa bersatu kembali.
“Dalam konteks politik sekarang, tampaknya ada konflik politik. Kalau kembali ke kesejatian diri, Idul Fitri negara artinya bersatu kembali seperti saat tahun 1945, sehingga rekonsiliasi itu menjadi sangat penting,” ujar Mahfud.
“Untuk memberi makna Idul Fitri dalam konteks lahirnya negara Indonesia, bukan hanya dalam konteks lahirnya setiap manusia, tapi kembali ke prinsip kebersatuan dalam keberagaman,” imbuh anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
(Sumber : Detik.Com)