
- Pelepasan Bintara dan Tamtama Remaja Kodim 0115/Simeulue 2021 ke Jajaran Koramil - 21 Januari 2021
- Babinsa Pos Ramil Putri Betung Tingkatkan Ketahanan Pangan - 21 Januari 2021
- Babinsa Ramil 07/Jangka Beri Pelatihan PBB dan Wasbang di Sekolah SMPN 1 jangka - 21 Januari 2021
MEDIAANDALAS.COM, SIGLI – Pada minggu pertama januari 2021,dilaporkan tiga orang meninggal akibat tertular Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Pidie, sehingga jumlah kasus meninggal keseluruhan sejak maret 2020 menjadi 48 orang. Data tersebut diperoleh dari Satgas Covid -19 Pidie, Prov.Aceh.
Data yang disampaikan Jubir Satgas Covid-19 Pidie, Ir.H.M.Hasan Yahya,MM, pada Kamis (07/01/2021) malam, kepada Media Andalas , juga menyebutkan sejumlah kasus lainnya terkait Covid-19 secara keseluruhan (2020-2021).
Sejumlah kasus yang ditangani Satgas Covid-19, dari maret 2020 sampai januari 2021 meliputi, Kasus Kontak Erat (KE) 729 kasus, dinyatakan sembuh 724,dan masih pantau 4 (empat) orang.
Kasus Suspek 572 kasus, dinyatakan sembuh 437, isolasi mandiri 1 (satu) orang, dalam perawatan rumkit 14 pasien, terkonfirmasi 117 orang, dan Suspek meninggal 3 (tiga) orang (2 probabel + 1 proses lab).
Kemudian Kasus positif mencapai 410 kasus, sembuh 358 orang, isolasi mandiri 5 (lima),dalam rawat rumkit 2 (dua) pasien, dan dinyatakan meninggal dunia mencapai 45 orang.
“Semua Kecamatan,dari 23 Kecamatan di Pidie, terjangkit virus ini, sehingga masyarakat tetap patuh pada Protokol Kesehatan (prokes),walau kasus melambat tetapi terus bertambah”,jelas Hasan Yahya.
“Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran virus ini,dengan berbagai upaya dilakukan, seperti Tim Peucrouk-19 terus bekerja, juga himbauan oleh Diskominfo & Sandi, seluruh pelosok kita sambangi untuk menyampaikan tentang bahaya dan pencegahannya”, terang Hasan Yahya.
“Tak hentinya kita sampaikan agar masyarakat mentaati Prokes, memakai masker, memcuci tangan dengan sabun, menjaga jarak,dan menghindari kerumunan. Dukungan semua elemen masyarakat adalah kunci keberhasilan dalam memutus rantai penyebarannya”, pungkas H.M. Hasan Hahya. [As]